Page 55 - Sumut-Putri Lopian
P. 55

menyelamatkan diri, tidak terkecuali Raja Badiri beserta
            putra-putrinya.

                 “Ayo, semuanya, larilah ke daratan. Carilah daratan
            yang  tinggi.  Larilah  ke  atas  bukit  sana.  Selamatkan

            diri  kalian!”  teriak  Pangeran  Badiri  lantang  sambil
            menggendong dua anaknya yang masih kecil, sedangkan

            putra mahkota dan adiknya sudah pergi menjauh dari
            tepi pantai.

                 “Ayah!  Kami  naik  ke  bukit  ujung  Siboga,  Ayah,”
            teriak putra sulung raja sambil berlari kencang diikuti

            adiknya.  Akan tetapi, sang Permaisuri tampak berdiam
            diri tertegun memandang ombak. Sesekali dia menoleh

            kepada suami dan anak-anaknya. Air mata tampak
            mengalir di pipi Putri Lopian. Tak jarang juga matanya

            menatap  rindu  pada  badai  dan  ombak  yang  ada  di
            depannya. Saat itulah ombak besar datang merenggut

            dan menelan tubuh Putri Lopian.
                 Ketika melihat hal itu, Raja Badiri berlari menerjang

            ombak  untuk menyelamatkan  istrinya. Dia berlari
            sekencang-kencangnya untuk  menyelamatkan Putri

            Lopian dari terjangan ombak pantai barat yang ganas
            itu. Putra tertua yang tadi sudah sampai di darat, dengan

            gerakan kilat melompat ke laut untuk menyelamatkan

                                          47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60