Page 12 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 12

Kali ini Karoa tidak ingin gagal mengajak Buu-Buu.
                 “Aku akan mengajak Buu-Buu untuk membantuku

            menangkap ikan,” ucap Karoa dalam hati.
                 Tanpa berpikir dua kali, Karoa menuju tempat tinggal

            Buu-Buu. Ia yakin sekali Buu-Buu mau membantunya
            menangkap ikan. Burung mungil nan lincah seperti Buu-Buu,
            tidak mungkin membenci air laut. Lagipula, menangkap ikan

            di laut sangat digemari oleh burung-burung sekitar pesisir
            pantai.  Sesampainya di tempat Buu-Buu, dengan gaya yang

            meyakinkan Karoa membujuk burung mungil itu.
                 “Hai, Buu-Buu. Apa kabar? Sudah lama sekali kita tidak

            bertemu. Aku sangat merindukanmu.”
                 Buu-Buu heran dengan sikap Karoa yang tiba-tiba ramah

            padanya. Padahal, ia tahu monyet itu selalu bicara kasar
            kepadanya apalagi sejak ia menang saat lomba mengisi

            keranjang dengan buah-buahan. Sejak itu Karoa selalu
            membencinya.

                 Buu-Buu menjawab, “Kabar baik. Ada apa gerangan
            hingga kamu tiba-tiba mengunjungiku?”
                 “Aku ingin mengunjungimu saja, Sahabat. Memangnya

            tidak boleh?”
                 Buu-Buu masih curiga. “Langsung saja, Karoa. Apa yang

            dapat kubantu?”





                                          3
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17