Page 14 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 14

“Baiklah, begini, Buu-Buu, kamu suka keindahan laut
            ‘kan?” tanya Karoa.

                 “Iya.”
                 “Buih ombak di laut?”

                 “Ya.”
                 “Wangi pasir laut?”
                 Buu-Buu menjadi kesal. Karoa seperti mengajaknya

            bercanda. Buu-Buu tidak menjawab, hanya memandang
            tajam pada Karoa.

                 “Begini, begini, Sahabatku. Kamu pasti senang dengan
            ikan-ikan di laut `kan?”

                 Buu-Buu tetap diam. Karoa sudah tahu kalau ikan
            memang santapan sehari-harinya. Kenapa harus bertanya

            lagi.
                  “Begini, Sahabatku. Tadi aku lewat di tepi laut. Kulihat

            ikan-ikan di sana makin banyak dan segar. Aku ingin kita
            menangkap mereka.”

                  “Bukankah kau hanya suka dengan pisang dan buah
            hutan. Sejak kapan kau suka ikan?” tanya Buu-Buu.
                 Karoa kaget, ia tidak menyangka Buu-Buu akan bertanya

            seperti itu. “Sebenarnya aku tidak begitu suka ikan. Akan tetapi,
            mari kita menangkap ikan-ikan itu bersama lalu hasilnya kita

            bagi dua. Aku bisa menjualnya, dan kau bisa memakannya.





                                          5
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19