Page 24 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 24

Anakku. Apa yang terjadi? Siapa yang tega melakukan ini
            padamu?”

                 “Ibu…!”
                 Mimi Buu-Buu sedih melihat seluruh tubuh Buu-Buu yang

            penuh luka gigitan dan bekas cakar. Kedua bulu sayap Buu-
            Buu habis tidak bersisa. Untungnya Buu-Buu masih hidup.
            Buu-Buu tadi berusaha membebaskan diri dari serangan

            semut-semut hitam.
                 “Ayo, Anakku, Mari kita pulang. Nanti Ibu rawat kau.

            Untuk sementara kita cari gua. Biarlah nanti kamu tinggal
            di gua itu sampai tubuhmu pulih dan bulu sayapmu kembali

            tumbuh!”
                 “Terima kasih, Ibu. Karoa sudah berbuat jahat padaku.

            Aku tidak tahu apa salahku padanya.” Buu-Buu berucap lirih.
                 Buu-Buu menceritakan kejadian yang menimpanya.

            Mimi Buu-Buu sangat marah. “Perbuatan Karoa  tidak
            dapat dibiarkan,” kata Mimi Buu-Buu. Karoa mungkin dapat

            mengulangi perbuatannya tidak saja pada Buu-Buu, tetapi
            pada semua penghuni hutan Pulau Kulisusu.
                  Mimi Buu-Buu menemukan gua kecil tidak jauh dari

            pantai. Mereka pun tinggal di gua itu. Selama tinggal dalam
            gua, Buu-Buu dirawat oleh ibunya. Di dalam gua udaranya

            hangat sehingga Buu-Buu tidak merasa kedinginan. Ia diberi





                                          15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29