Page 26 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 26
“Iya. Padahal, si Buu-Buu itu sangat baik pada Karoa,
juga monyet-monyet yang lain.”
“Ya, salah apa teman kita itu. Padahal, si Buu-Buu sudah
mau membantu menangkap ikan. Akan tetapi, Karoa tega
padanya. Mengapa Karoa dendam sekali pada Buu-Buu?”
“Ternyata, Karoa masih sakit hati karena kekalahannya
dulu saat berlomba dengan Buu-Buu. Padahal, itu sudah lama
sekali. Lagipula, itu bukan perlombaan sungguhan. Saat itu
kita hanya ingin bermain saja.”
“Ya, dan kudengar, Paman Sarere dan Mimi Buu-Buu
akan membalas perbuatan Karoa.
Buu-Buu yang terus mendengar percakapan teman-
temannya pun langsung mendekat saat mendengar itu.
“Apa? Ibuku dan Paman Sarere akan membalas? Dari
mana kau tahu?” tanya Buu-Buu.
“Aku dengar dari ibuku. Katanya, mereka akan berbuat
sesuatu untuk memberi pelajaran pada Karoa. dan Ibuku
melarang aku untuk memberitahumu karena pasti kau tidak
akan setuju.”
“Iya. Sudah pasti aku tidak mau ada pembalasan.
Meskipun sempat sedih tapi aku tidak dendam pada Karoa.”
“Benar itu, Buu-Buu, kita dengan para monyet ‘kan
sudah lama tinggal bersama di hutan pulau ini. Kalau kita
17