Page 32 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 32

Mimi dan Paman Sarere.”
                 Burung itu lalu terbang meninggalkan Buu-Buu yang

            masih terpaku. Ternyata Mimi Buu-Buu dan Paman Sarere
            membujuk Karoa memetik pisang dan jagung yang ada di

            pulau yang lain. Pulau itu bernama Pulau Buah. Di dalam
            buah itu ada kebun buah. Di sana banyak pohon buah, seperti
            pohon pisang, jambu, jagung, dan apel.  Karoa percaya

            dengan cerita tentang pulau yang banyak pohon buah-
            buahannya itu. Karoa pun mengajak seluruh monyet yang

            ada di Pulau Kulisusu untuk ikut dengannya.
                 Buu-Buu lalu terbang mengejar ibunya. Mimi Buu-Buu

            dan Paman Sarere serta para bangau sudah siap naik di atas
            rakit bersama sarere yang lain.

                 “Ibu, jangan lakukan ini, Bu.”
                 “Sudahlah, Buu-Buu. Bukankah dulu kita sudah memberi

            kesempatan pada Karoa. Ibu pernah berkata padamu, jika
            Karoa tidak berubah, ibu akan memberinya pelajaran.”

                 “Akan  tetapi,  Bu,  monyet-monyet  yang  lain  tidak
            bersalah. Mengapa mereka ikut naik ke atas rakit? Apa
            yang akan Ibu lakukan pada mereka?” kata Buu-Buu terus

            memohon.
                 Paman Sarere pun menjawab, “Kami tidak mengajak

            monyet-monyet itu. Kami hanya mengajak Karoa dan Karoa





                                          23
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37