Page 37 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 37

Selama beberapa jam menarik Karoa, akhirnya Buu-Buu
            berhasil mencapai tepi pantai Pulau Buah. Ia meletakkan

            tubuh Karoa yang sudah lemas. Buu-Buu pun juga kelelahan.
            Sayapnya lelah mengepak dan paruhnya letih karena menarik

            tubuh Karoa.
                 Setelah beristirahat sebentar, Buu-Buu  berkata pada
            Karoa.

                 “Karoa, terpaksa kau kutinggalkan sendirian di pulau ini.
            Aku harus pergi sekarang. Jangan pernah kembali ke Pulau

            Kulisusu sebelum kamu dapat mengubah sifat burukmu!”
                 Karoa tidak menjawab. Ia hanya berusaha mengatur

            napasnya karena kelelahan. Tadi beberapa kali ia sempat
            menelan air laut karena hampir tenggelam. Ia tidak peduli

            pada Buu-Buu. Tidak meminta maaf atau mengucapkan
            terima kasih karena telah ditolong. Karoa ingin cepat-cepat

            masuk ke dalam pulau dan menikmati buah-buahan yang
            ada di dalam pulau.

                 Sementara itu, Buu-Buu tidak marah atau dendam pada
            Karoa walaupun sahabatnya itu mengacuhkan dirinya. Ia
            hanya sedih karena Karoa tidak lagi baik padanya. Meski

            letih, Buu-Buu memaksa diri terbang kembali ke Pulau
            Kulisusu.

                                         ***





                                          28
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42