Page 38 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 38

3

                         Rencana Jahat Karoa





                  Setelah merasa pulih, Karoa masuk ke dalam hutan
            pulau buah. Karoa tidak lagi menghiraukan kepergian Buu-

            Buu yang telah menolongnya. Ia berjalan masuk ke dalam
            pulau buah dengan menahan rasa dingin. Di dalam pulau

            itu banyak pohon tumbuh, tidak hanya pohon buah. Ada
            juga pohon-pohon yang lain. Udara pun sangat terasa sejuk.

            Pohon-pohon dalam pulau ini tumbuh subur dan rindang. Di
            atas pohon juga banyak rumah burung. Ternyata, di Pulau

            Buah juga hidup burung-burung lain. Lalu, di sekitar pohon
            banyak juga sarang ulat.
                 Karoa terus berjalan. Ia tidak peduli walaupun hanya

            ia satu-satunya monyet yang masuk ke pulau itu. Tanpa
            disadari, ratusan pasang mata semut hitam yang menghuni

            dan menjaga pulau itu mengikuti langkahnya. Karoa masuk
            hingga ke tengah pulau. Dingin dan lemas yang tadi dirasakan

            mendadak sirna begitu melihat isi pulau buah. Puluhan pohon
            buah yang siap dipetik, seperti kelapa, pisang, jambu, apel,

            dan jagung. Semuanya segar dan ranum. Tiba-tiba, ia ingin
            menguasai pulau itu. Ia berencana, suatu saat nanti akan





                                          29
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43