Page 50 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 50

4

                         Pertolongan Buu-Buu





                 Tidak  lama  setelah  Buu-Buu  mengepakkan  sayap
            meninggalkan Pulau Buah, tiba-tiba terjadi gelombang

            tinggi.  Buu-Buu  menengok  ke  bawah.  Bersama  ombak
            yang tinggi, muncul pula seekor gurita raksasa. Air laut

            semakin tinggi dan langsung membanjiri pesisir Pulau Buah.
            Buu-Buu langsung teringat sahabatnya. Buu-Buu segera

            terbang berbalik arah kembali mencari Karoa. Karoa masih
            ada di dalam pulau. Sahabatnya itu pasti tidak tahu apa

            yang sedang terjadi di luar pulau. Tepat di atas langit
            yang memerah, Buu-Buu berputar-putar mencari Karoa.
            Asap tebal dari pepohonan yang tumbang karena hangus

            mengaburkan pandangnya. Beberapa kali ia mencoba turun
            lebih rendah, tetapi ia tidak mampu. Napasnya sesak.

            Matanya perih. Tubuh Karoa pun tidak juga tampak olehnya.
                 “Karoa! Karoa!” Buu-Buu memanggil-manggil dengan

            suara lemah dan serak. Hatinya pilu, tetapi ia masih berharap
            Karoa akan muncul dan berlari ke arahnya. Sementara air

            laut terus meninggi menutupi tengah pulau.







                                          41
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55