Page 56 - Sultra-Teladan Si Buu-buu
P. 56

“Ayo, teman-teman, jangan menyerah! Kita tidak boleh
            membiarkan Karoa.”

                 “Kau saja yang menolongnya, Buu-Buu. Kami tidak kuat
            lagi!” kata yang lainnya.

                 Ketiga sarere teman Buu-Buu pun akhirnya menyerah.
            Mereka terbang meninggalkan Buu-Buu dan Karoa.
                 Buu-Buu tidak putus asa meskipun ia kembali hanya

            sendiri menyelamatkan Karoa. Meski tubuhnya kecil dan
            lemah, justru ia yang memberi semangat pada monyet

            sahabatnya.
                 “Jangan menyerah, Karoa! Jangan menyerah. Lepaskan

            dirimu dari lilitannya. Ayo, sahabatku, Ayo!” teriak Buu-Buu.
                 Buu-Buu kembali menggigit. Gerakan belalai gurita mulai

            melambat. Mereka telah berada di tengah lautan. Buu-Buu
            terus mengikuti Karoa yang terseret. Ia tidak melepaskan

            paruhnya  dari  lengan  Karoa.  Pandangan  Karoa  mulai
            mengabur. Ia makin lemah. Matanya sayu memandangi Buu-

            Buu. Karoa menggelengkan kepala berulang-ulang menyuruh
            Buu-Buu melepaskan lengannya.
                 “Keras kepala! Jika terus begini kita berdua akan sama-

            sama mati tenggelam!” kata Karoa.
                 Karoa harus mengambil tindakan. Ia menghentakkan

            lengannya berkali-kali hingga gigitan Buu-Buu terlepas.





                                          47
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61