Page 11 - Terdampar di Renah Majunto
P. 11

“Kamu tinggal di mana?” tanya salah seorang anak yang

            lain.  Riri masih bingung  dengan  keadaannya.  Ia  tadi bertemu
            dengan laki-laki berbaju hitam dan seorang asing entah di mana,
            tetapi kemudian ia dipukul dan pingsan.

                    Suara siulan panjang  yang  membelah  hutan  itu
            menghentikan  percakapan mereka  dan lamunan  Riri. Anak-
            anak  itu pun  langsung  berubah  sikap.  Lebih  waspada, mereka
            menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri, mereka berubah jadi
            lebih awas. Segera Riri pun ditarik oleh anak-anak itu dan berlari
            ke luar hutan. Ketika sudah keluar hutan,  mereka berlari ke
            sebuah desa. Kemungkinan desa itu adalah desa tempat anak-anak
            tersebut tinggal. Namun, belum sempat Riri mengamati keadaan
            desa  tersebut, Riri  segera ditarik untuk  mengikuti rombongan

            penduduk desa yang mulai berbondong-bondong keluar desa dari
            jalan yang lainnya.

                    “Ada apa ini?” tanya Riri yang langsung waspada dengan
            keadaan  di sekelilingnya.  Penduduk desa itu  hampir semuanya
            berwajah  pucat.  Mereka  semua  memakai  pakaian  yang  hampir
            sama dengan anak-anak laki-laki yang tadi ditemuinya.

                      Ia  pun  mulai  menggabung-gabungkan  semua  informasi
            yang dijumpainya sejak ia dipukul pingsan oleh laki-laki berbaju
            hitam,  anak-anak  laki  laki  yang  tadi  ia  temui di hutan,  bentuk
            rumah panggung yang jarang ditemuinya di kota. Ia merasa telah

            melangkah  ke masa  lampu.  Namun,  bagaimana  bisa  mulai  dari
            perpustakaan daerah, membaca  buku sejarah, lalu  tiba-tiba  ia
            dibawa arus ke masa lalu.





                                          6
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16