Page 42 - Terdampar di Renah Majunto
P. 42

“Ayo, Nak,  aku  akan  menggondongmu  keluar  dari sini,”

            katanya lagi  sambil  berjongkok di hadapan  Riri. Riri  naik  ke
            punggung Panglima Juwad. Ia teringat pada ayahnya yang telah
            lama pergi.

                      Ia  rindu pada  punggung  lebar  ayahnya.  Rombongan
            itu pun berjalan keluar dari hutan dengan Riri yang tertidur di
            punggung Panglima Juwad.

                      Menjelang  malam  tiba,  Makzu  menghampiri Riri yang
            sudah terbangun dari tidurnya sambil membawa nampan berisi
            makanan dan minuman hangat.


                    “Kamu  sudah merasa lebih  baik,  Nak?  Makanlah,”  kata
            Makzu dengan lembut sambil mengelus kepala anak gadis itu. Riri
            hanya menganggukkan kepalanya.

                    “Bisakah kamu ikut rapat malam ini, Riri? Panglima Juwad
            ingin kamu bergabung bersama kami dan menunjukkan kepada
            kami pengkhianat yang telah mengkhianati kami dan menculikmu
            tadi siang.”


                    “Baiklah,  Makzu. Aku akan ikut rapat  itu asalkan
            kehadiranku tidak mengganggu jalannya rapat.”

                    “Tentu saja kamu tidak akan mengganggu. Panglima Juwad
            sendiri  yang  memerintahkanku  untuk  membawamu  ke dalam
            rapat,” kata Makzu sambil tersenyum.










                                         37
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47