Page 7 - Terdampar di Renah Majunto
P. 7
“Hatsin! Hatsin!” Riri tidak dapat menahan bersin. Dua
orang laki-laki itu menghentikan pembicaraan mereka.
Mereka mencari-cari arah suara itu. Riri berusaha lari,
tetapi malang tubuh mungilnya tertanggap penglihatan si mata
biru.
Tanpa kenal ampun, lelaki berbaju hitam itu pun memukul
perut Riri hingga Riri pingsan.
“Hahh, hanya seorang anak perempuan yang bandel!” seru
laki-laki berbaju hitam pada orang asing itu.
2