Page 12 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 12
Perjalanan masih jauh. Pulau yang hendak mereka
tuju masih jauh dari jangkauan, tetapi mereka tidak
putus asa. Mereka meyakini bahwa dibalik semua
kesulitan yang mereka hadapi pasti tersimpan hikmah
yang dapat mereka petik.
”Tujuan kita selanjutnya ke Sentani. Perjalanan
ini masih jauh. Jadi, bersabarlah. Kitong harus
bekerja sama menghadapi setiap rintangan yang ada.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” kata sang
pemimpin rombongan. Kata-kata yang bijak ini membuat
rombongan bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.
Setiap rintangan akan dihadapi bersama-sama.
Perahu pun dikayuh kembali dan perjalanan
dilanjutkan. Matahari sudah condong ke arah barat.
Terik matahari telah tergantikan dengan kesejukan
senja. Perlahan-lahan peluh mengering karena
hembusan semilir angin. Sejenak, para pengembara
terdiam menikmati kemegahan senja ini. Tiba-tiba
keheningan ini dipecahkan oleh teriakan salah satu di
antara mereka.
”Lihatlah, di sana terlihat daratan,” katanya.
”Oh, iyo,” sahut yang lainnya.
Laju perahu dipercepat. Semua orang sudah tidak
sabar ingin segera mendarat. Semakin mendekati pulau
yang hendak dituju maka semakin jelaslah keindahan
6