Page 15 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 15

rasa syukur. Api unggun sudah mulai redup. Hari pun
            sudah  beranjak  malam.  Sudah  waktunya  bagi  mereka
            untuk beristirahat setelah bekerja keras.
                 Beberapa  hari  lamanya  orang-orang  dari  Negeri

            Matahari  Terbit  ini  tinggal  di sini.  Setelah cukup
            beristirahat, sebagian orang ada yang ingin melanjutkan
            perjalanan ke Lembah Deponpau.
                 ”Kita  sudah  beberapa  hari  ini  tinggal  di  lembah

            ini.  Sudah  waktunya  bagi  kita  untuk  melanjutkan
            perjalanan,” usul salah seorang di antara mereka.
                 ”Aku sendiri  yang  akan  membicarakan  hal  ini  ke
            kitong pu ketua rombongan,” katanya.

                 Ia  segera  berlalu  dan  menemui  sang  ketua
            rombongan. Dari kejauhan terlihat orang yang sedang
            dicarinya berdiri di atas bukit karang tertinggi. Kedua
            tangannya  menengadah  ke  arah  langit.  Sepertinya  ia

            sedang dalam konsentrasi penuh untuk menghadapkan
            hati dan pikiran kepada Tuhan.
                 ”Akan aku tunggu sampai ia selesai berdoa.”
                 Beberapa  saat  lamanya  ia  menunggu  sang  ketua

            rombongan menyelesaikan doanya. Ia melihat lelaki itu
            telah menuruni bukit karang. Kaki-kakinya yang kokoh
            lincah  menelusuri  lekuk-lekuk  bukit.  Begitu  sampai  di
            bawah  ia  segera  menghampirinya  dan  mengutarakan

            keinginannya.







                                          9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20