Page 20 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 20

”Aku harus membuat  sebuah  kampung  supaya
            tempat ini ramai,” kata Siriwai Wai pada suatu hari.
                 Keputusan  telah  diambil.  Ia  bertekad  untuk
            membangun  sebuah  kampung.  Sayangnya,  ia  tidak

            mempunyai apa pun untuk membangun sebuah kampung.
                 ”Aku tidak punya bekal apa pun untuk membangun
            sebuah  kampung.  Bagaimana  ini?”  ucapnya  sambil
            berpikir.

                 Ketika  sedang  berpikir,  tiba-tiba  ia  teringat
            sesuatu.  ”Aku mempunyai  ilmu  dan  tiga  buah  alat
            sakti. Ketiganya dapat aku gunakan sebagai alat untuk
            mendirikan kampung di sini,” katanya.

                 Siriwari Wai yakin bahwa ilmu adalah cahaya dalam
            kegelapan. Ilmulah yang akan mengarahkannya ke jalan
            yang benar. Sebagai cahaya, ilmu akan menjadi lentera
            dalam mengatasi permasalahan yang akan ia hadapi.

                 ”Ah, selain  ilmu  aku  masih  mempunyai  tiga  alat
            sakti,” katanya bersemangat.
                 Ketiga alat sakti yang dimiliki oleh Siriwari Wai itu
            adalah  yaumau po, yakni sepotong kayu besi,  ongkoi,

            yakni  sebuah wadah  yang  dibuat  dari  pohon  palem
            untuk  menimbah  air’,  dan  yepi, yakni  ’lagu-lagu  atau
            syair adat’.
                 ”Akan aku gunakan ketiga alat itu sebaik-baiknya,”

            kata Siriwari Wai menyemangati diri.







                                         14
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25