Page 33 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 33

awan untuk membukakan jalan bagi para bidadari untuk
            turun.
                 Sayap-sayap  putih  berkelebat  turun  dari  langit.
            Mereka  adalah  para  bidadari  yang  terpesona  oleh

            lantunan yepi yang didendangkan oleh lelaki dari Negeri
            Matahari Terbit ini. Berpuluh-pululuh bidadari terbang
            mengitarinya.  Ketika  lantunan  yepi sudah  pada  larik
            terakhir mereka semua telah berdiri melingkari Siriwari

            Wai dan Mapandemen. Mereka berdua telah dikelilingi
            oleh  para  bidadari  yang  siap  untuk  menyaksikan
            pernikahan agung ini.
                 ”Dengan  disaksikan  oleh  para  bidadari  yang

            langsung turun dari langit maka dengan ini aku nyatakan
            bahwa Mapandemen sah sebagai istriku,” kata Siriwari
            Wai dengan takzim.
                 ”Aku  bersedia  menjadi  istri  Siriwari  Wai  untuk

            menyempurnakannya sebagai lelaki dan mengantarnya
            pada  kemuliaan  hidup,” jawab  Mapandemen  penuh
            dengan keikhlasan.
                 Seusai mendengar ikrar pernikahan keduanya, para

            bidadari  terbang  menari-nari  di  atas  mereka  berdua.
            Satu per satu terbang kembali ke langit. Siriwari Wai
            mengajak  Mapandemen  ke  rumahnya  untuk  memulai
            hidup bersama.

                 Sejak  saat  itu  keduanya  hidup  berdampingan
            dan  saling  mengasihi  sebagai  sepasang  suami-istri.





                                         27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38