Page 35 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 35

Suara Gemuruh


                              dari Laut









                 Sore  yang  cerah  kedua  suami-istri  ini  duduk
            sambil mengamati segala jenis hewan yang lalu lalang.
            Paling depan ada kasuari yang berbadan besar, tetapi

            bersayap kecil. Dengan bulunya yang berwarna hitam,
            leher biru dan gelambir merah di bawahnya ia berjalan
            gagah.  Baris  kedua  adalah  sekawanan  biawak.  Ia
            merayap  seperti  buaya  sambil  menjulurkan  lidahnya.

            Sementara  itu,  beberapa  kuskus merambat  perlahan-
            lahan  dari  satu  pohon  ke  pohon  lainnya.  Di  angkasa
            tidak kalah cantiknya. Si burung surga, cenderawasih
            jantan  yang  berbulu  elok  melintas.  Keheningan  senja

            itu dipecahkan oleh riuhnya kicauan nuri yang terbang
            secara  bergerombol.  Semua  binatang  itu  berjalan
            pulang  ke sarangnya  masing-masing  setelah  seharian
            lelah mencari makan. Senja seolah-olah memanggilnya

            kembali untuk beristirahat.
                 Sang surya semakin condong ke arah barat. Perlahan-
            lahan ia tenggelam masuk ke peraduan malam. Suasana






                                         29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40