Page 43 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 43

Alceng dan Benda Pusaka









                 Mereka semua mendapatkan benda-benda budaya
            yang ada di rumah Siriwari Wai kecuali seorang anak
            kecil yang berkulit tembaga. Anak itu bernama Alceng.

            Karena tidak memperoleh sesuatu pun, Alceng bersedih
            dan menangis sepanjang hari.
                 ”Semua mendapat benda-benda itu, mengapa aku
            tidak? Huu...uu...uu,” tangisnya.

                 Ketika    mendengar      tangisan     anak    tersebut,
            tergeraklah  hati  Mandepamen,    istri  Siriwari  Wai.  Ia
            berkata kepada suaminya.
                 ”Berikanlah buku kulit tembaga itu kepadanya!”

                 Siriwari Wai mendengar hal itu dan berkata kepada
            istrinya.
                 ”Biarkan  dia  menangis,  nanti  dialah  yang  akan
            mendapat barang yang sangat berharga bagi kehidupan

            di masa depannya.”
                 Alceng tetap menangis. Akhirnya, kedua suami istri










                                         37
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48