Page 49 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 49

Perjalanan ke Perut Bumi











                 Suatu hari menjelang tengah malam, Siriwari Wai
            datang ke suatu tempat berpisah dari keluarganya. Ia

            mempraktikkan ilmunya.
                 ”Tuhan  Pemilik  Alam  Semesta,  dengan  menyebut
            nama-Mu izinkanlah aku membuka pintu batu ke perut
            bumi,” doa Siriwari Wai khusuk.

                 Malam  yang  hening  mempercepat  terkabulnya
            doa Siriwari Wai. Angin mati dalam diam. Dengungan
            serangga  yang  bernyanyi  mengagungkan  kebesaran
            Tuhan seketika itu terhenti. Dari langit sebuah cahaya

            putih berpendar. Cahaya itu membentuk kisaran yang
            sangat mengkilap dan menyilaukan. Pada saat kisaran
            cahaya  tersebut  menembus    tebing  karang  yang
            menjulang, seketika itu juga terangkatlah sebuah batu

            besar yang menjadi pintu untuk  turun ke tangga perut
            bumi.








                                         43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54