Page 51 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 51
aku mempraktikkan ilmuku. Dengan ilmu itu aku dapat
membuka pintu menuju perut bumi. Oleh karena itu,
kalian bersiaplah. Kita akan melakukan perjalanan ke
perut bumi,” kata Siriwari Wai.
”Baiklah,” jawab mereka serempak.
Setelah mendapat perintah tersebut, mereka pun
bersiap-siap. Pada saat yang telah ditentukan mereka
berangkat. Ketiga orang ini akan pergi meninggalkan
kampung yang telah mereka rintis dan orang-orang
yang sekarang menempati kampung itu.
Waktu keberangkatan pun tiba. Siriwari Wai,
Mapandemen, dan Alceng akan segera pergi
meninggalkan kampung dan orang-orang yang ada di
kampung tersebut. Maka berangkatlah Siriwari Wai,
Mandepamen, dan Alceng si anak angkat menuju lubang
batu. Mereka bertiga berdiri di depan batu tersebut.
Siriwari Wai mulai mengeluarkan ilmunya.
”Batu bukakan pintu bagiku untuk melakukan
perjalanan ke perut bumi.”
Tiba-tiba terangkatlah batu dari tanah dan
keluarlah cahaya terang dari dalam tanah sampai ke
langit. Seluruh daerah di tempat itu menjadi terang
benderang. Orang-orang yang melihat cahaya terang itu
datang mendekatinya. ”Hei, ko (kau) bisa lihat cahaya
itukah?” tanya sesorang di antara mereka.
45