Page 59 - Cerita Terjadinya Kampung Tablanusu
P. 59

Marga  Sumilena  berjalan  ke Bitia  Meko.  Mereka
            bermukim  ditempatnya  masing-masing.  Sudah  sekian
            lama mereka berpisah antara satu dan lainnya.
                 Marga Suwae hidup di antara Ambora dan Yaugpsa.

            Marga  Danya hidup  di Bukabo.  Sementara itu, marga
            Sumilena hidup di Bitiameko dan sekitarnya.
                 Keluarga  marga  Suwae  dari  Demta  datang  dan
            tinggal  di  Sensau.  Mereka  bertemu  dengan  marga

            Soumilena  dan  diajak  kembali  ke Bitiayo.  Demikian
            juga  marga  Danya.  Marga  ini  kembali  ke Bitiayo  dan
            membentuk kampung sendiri.
                 Ketiga  marga  tersebut  hidup  bersama-sama  di

            bawah satu kepemimpinan adat, yaitu ondoafi. Marga
            Soumilena menjadi ondoafi besar yang oleh masyarakat
            setempat disebut Yo Warepo. Mereka kawin-mawin dan
            hidup rukun penuh kedamaian.

                 Kampung  Bitiayo  juga  berkembang.  Bitia  adalah
            nama seorang dari marga Soumilena, yaitu Bitia Dami-
            wai.  Ia  adalah  pemimpin  kedua  setelah  Kewasiriwai.
            Karena Bitia adalah pemimpin kampung, nama kampung

            ini disebut Bitiayo.
                 Penduduk  pertama  yang  menduduki  Kampung
            Bitiayo adalah Soumilena, Danya, dan Suwae. Kemudian,
            datanglah  seorang  dari  Kampung  Yangsu.  Ia  datang

            dan bertempat di Budamiwaiye. Ia membawa dua buah
            harta. Yang pertama adalah Opa. Benda ini berbentuk





                                         53
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64