Page 18 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 18

gerombolan masumai merasa terusik dan marah. Api dan

            asap yang digunakan oleh manusia untuk memanggang ikan
            dan daging mengganggu udara di sekitar Gunung Dempo.

            Sudah ribuan tahun udara di situ selalu sejuk dan bersih.
            Mereka menyukai bau embun, tanah, dan wangi-wangian

            bunga yang tumbuh di Lembah Dempo.
                 Sesungguhnya gerombolan hantu masumai adalah

            hantu yang taat berdoa sesuai dengan keyakinannya.
            Mereka selalu mengadakan ritual bertapa setiap tujuh

            bulan purnama. Mereka bertapa selama satu bulan penuh,
            dimulai pada saat munculnya purnama dan berakhir pada

            purnama berikutnya.
                 Para hantu masumai bertapa agar Gunung Dempo

            yang mereka tempati selalu diberi ketenangan dan tidak
            lagi mengeluarkan letusan api. Pada masa lalu, Gunung

            Dempo memang pernah meletus dan menyemburkan api
            serta bebatuan. Gerombolan masumai menderita atas

            meletusnya Gunung Dempo. Mereka kepanasan oleh api
            letusan gunung. Oleh karena itu, mereka secara rutin

            memohon kepada penguasa Dempo, yaitu Puyang Gunung
            Dempo, agar tidak lagi mengeluarkan api dan bongkahan







                                            9
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23