Page 19 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 19
batu serta tidak lagi menyemburkan asap tebal dan aroma
belerang yang menyengat.
Mereka mengadakan persembahan kepada Puyang
Gunung Dempo. Persembahan tersebut pada awalnya
berupa hewan ternak, seperti kambing, sapi, kerbau, atau
rusa dan bunga-bunga wangi beraneka warna. Namun,
sejak manusia mulai mengusik udara pegunungan dengan
asap dan bebauan daging panggang, masumai merasa
acara pertapaan mereka diganggu. Oleh karena marah,
masumai menjadikan anak-anak manusia sebagai korban
persembahan.
Pada suatu siang, Ratu Masumai memanggil
pengawalnya.
“Pengawal, aroma apakah yang menyengat ini?”
tanya Ratu Masumai kepada pengawalnya waktu itu,
“pertapaanku terganggu dan gagal karena aroma ini.”
“Tidak tahu, Ratu,” jawab hantu pengawal masumai.
“Kalau begitu, cari segera sumbernya!” perintah Ratu
Masumai sambil menahan amarah.
“Baik, Ratu, segera kami laksanakan,” sahut pengawal
dengan sigap.
10