Page 24 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 24

Begitu cepat bagai angin  masumai berlalu. Tidak

            tampak lagi bayangan bahkan kelebatan sosoknya. Jejaknya
            di tanah pun tidak terlihat. Hanya bau wewangian bunga

            yang ditinggalkan oleh masumai. Keluarga yang ditinggalkan
            tadi sesaat terkesima oleh bau wangi bunga. Namun,

            mereka segera sadar bahwa yang dikejar sudah tidak
            tampak jejaknya.

                 Kejadian seperti itu kembali terulang hingga berkali-
            kali. Seluruh warga di Lembah Dempo, baik keturunan

            Senambun Tue maupun bangsa pendatang, bersetuju
            bahwa  masumailah  pelaku  penculikan.  Mereka  tidak

            mampu  melawan  masumai  karena  masumai  memang
            bukan tandingan mereka. Masumai bergerak secepat kilat.

            Penampakan mereka menyeramkan. Mereka juga mampu
            menghilang. Pendek kata, masumai tidak terlawan oleh

            manusia.
                 Manusia penghuni Lembah Dempo itu akhirnya hafal

            dengan tanda-tanda kehadiran masumai. Pada masa bulan
            purnama, bila matahari sudah tidak menampakkan sinarnya,

            kemudian muncul bebauan wangi bunga, bersiaplah mereka
            untuk selalu menjaga anggota keluarganya agar anggota







                                           15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29