Page 31 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 31

“Aku di sini, tolonglah aku, Dewa Semidang,” seru

            suara yang belum diketahui sumbernya itu.
                 Dewa Semidang sangat terkejut demi mendengar

            namanya disebut. Dengan saksama Dewa Semidang
            mendengarkan suara yang ternyata tidak jauh dari dirinya.

            Matanya  memandang  ke  sekeliling  tempat  ia  berdiri.
            Kemudian,  pandangan  matanya  tertuju  pada  sebuah

            benda yang menyerupai telur, yang tidak lain adalah buah
            tempurung. Buah tersebut bergoyang-goyang.

                 “Aku di sini, tolonglah aku, Dewa Semidang.”
                 Kembali  suara  itu  terdengar.  Dewa  Semidang

            mendekatkan mukanya ke buah tempurung tadi. Ahai...
            benarlah,  suara  itu  berasal  dari  buah  tempurung  di

            depannya itu.
                 “Dewa Semidang, tolonglah aku,” kata suara dari dalam

            buah tempurung yang mulai lirih, “keluarkan aku dari buah
            ini,” pintanya.

                 Dewa  Semidang  cepat-cepat  mendekati  buah
            tempurung. “Berarti suara tadi berasal dari buah ini,”

            pikirnya. Dewa Semidang merasa pernah mendengar suara
            itu, yaitu suara Dewa Gumay, sesama dewa yang tinggal di







                                         22
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36