Page 46 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 46

Pada suatu  pagi, sehabis malam purnama,

            Dewa  Semidang  atau  Serunting  Sakti  mandi  pagi  di

            permandiannya. Namun, sesuatu yang aneh telah terjadi
            di tempat itu. Dia melihat seolah ada bekas mandi gadis-
            gadis. Di samping aroma harum yang ditinggalkan, ada

            sisa-sisa bunga dalam  bak permandian. “Hanya para gadis

            yang mandi bunga, tetapi siapa?”pikir Serunting Sakti.
                 Kejadian aneh tersebut tidak terjadi setiap hari. Hanya
            setelah malam purnama bekas-bekas yang tidak wajar itu

            tampak. Setelah tiga kali berturut-turut menemukan hal

            semacam itu, Serunting Sakti bersiasat untuk menjebak
            siapa gerangan yang telah meninggalkan jejak harum
            mewangi itu.

                 Pada suatu malam, diintainyalah tempat itu. Serunting

            Sakti merasa terkejut manakala dilihatnya ada banyak
            bidadari yang sedang mandi. Bidadari itu tujuh kakak-
            beradik. Mereka turun dari kayangan. Mereka mandi sambil

            menari-nari. Nah, oleh Serunting diambillah salah satu

            pakaian bidadari tadi. Baju Anti Kesuma, demikian nama
            baju tersebut. “Mereka harus tahu bahwa permandian ini
            kepunyaan seseorang,” pikir Serunting Sakti.







                                           37
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51