Page 55 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 55

jika dibandingkan dengan air Sungai Belida. Ketika Dewa

            Atung Bungsu sampai di aliran Sungai Enim pun demikian,

            air Sungai Musi lebih berat. Namun, ketika dia tiba di Sungai
            Lematang, air Sungai Lematang ternyata lebih berat jika
            dibandingkan dengan air Sungai Musi. Masuklah ia ke

            Sungai Lematang dan menemukan sungai-sungai kecil yang

            lebih ringan timbangan airnya.
                 Setelah  sekian  lama  berjalan  menyusuri  sungai
            Lematang, Dewa Atung Bungsu menemukan gunung besar.

            Menurut pengawalnya, gunung tersebut bernama Gunung

            Dempo. Udara di sana sejuk. Hamparan hijau membentang
            tampak dari kejauhan. Di situlah ia kemudian bertapa dan
            memohon petunjuk dari para dewa leluhurnya.

                 Selama tujuh hari tujuh malam Dewa Atung Bungsu

            bertapa. Dia menyendiri di sebuah gua di puncak Gunung
            Dempo. Pada hari terakhir, tepat pada saat bulan bersinar
            dengan penuh, Dewa Atung Bungsu merasakan sesuatu

            yang tidak biasa. Ia mencium aroma bunga yang sangat

            menyengat. Ia merasa ada banyak pasang mata yang
            menyeramkan sedang mengawasinya. Namun, ia tetap diam
            dan berusaha khusyuk untuk mengakhiri tapanya.







                                         46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60