Page 69 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 69
Secara sengaja pula ia melakukannya pada malam purnama,
saat persembahan tiba.
Benar saja. Pada tengah malam purnama, tiba-tiba bau
harum merebak di dalam gua. Gerombolan masumai datang
dan tampaknya berusaha mengganggu Dewa Atung Bungsu
yang sedang bertapa. Mereka mengeluarkan suara-suara
yang menyeramkan, berkelebat ke sana kemari. Namun,
mereka tidak dapat mendekati Dewa Atung Bungsu.
Dewa Atung Bungsu, yang memiliki kelebihan dapat
melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus, segera
bangun dari pertapaannya. Dengan perlahan Dewa Atung
Bungsu membuka matanya. Secepat itu juga gerombolan
masumai lenyap dari pandangan mata, bagai ditelan bumi.
Dewa Atung Bungsu lalu berseru,“Wahai, masumai...
janganlah pergi!”
”Aku ingin bertanya kepadamu,” kata Dewa Atung
Bungsu tenang.
Untuk beberapa saat suasana hening. Tidak ada
tanggapan atas permintaan Dewa Atung Bungsu. Dewa
Atung Bungsu mengulangi sapaannya. Tiba-tiba tercium bau
yang sangat harum. Di hadapan Dewa Atung Bungsu sudah
60