Page 79 - Cerita Tiga Dewa Pendiri Jagad Basemah
P. 79

Hingga pada suatu masa, setelah puluhan tahun
            berlalu, prahara itu datang. Bangsa Aking yang bermata

            biru,  berbadan  tinggi  besar,  berkulit  putih  kemerah-
            merahan, dan berambisi serta serakah datang ke bumi

            Besemah. Mereka ingin merebut jagat Besemah yang subur
            dan makmur.

                 Dewa Atung Bungsu tidak gentar melawan bangsa
            pendatang yang serakah itu. Ia bahkan mengerahkan

            masumai, yang telah menjadi temannya, untuk membantu
            mengusir bangsa Aking. Dewa Semidang dan Dewa Gumay

            juga ikut dalam perjuangan itu.
                 Berkali-kali bangsa Aking diusir oleh tiga dewa dan

            pasukan Dewa Atung Bungsu yang dibantu gerombolan
            masumai. Bangsa Aking yang berusaha masuk ke bumi

            Besemah tidak dapat menembus pertahanan masumai dan
            Dewa Atung Bungsu.

                 Sayangnya, bangsa Aking terlalu cerdik dan kuat.
            Mereka memiliki senjata yang mengeluarkan asap, cahaya,

            dan mesiu. Tentu saja masumai kalang kabut dibuatnya.
            Dewa Atung Bungsu pun terluka parah karena terkena mesiu

            yang meledakkan Keratuan Besemah. Hingga pada suatu









                                         70
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84