Page 14 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 14
rasa sayang Bugilepa berkurang. Bahkan, dia semakin
sayang dan merasa berterima kasih kepada kedua
orang tuanya yang telah merawat dan membesarkannya
seperti layaknya anak kandung.
Tovasa tinggal bersama dengan kakak
perempuannya yang sudah berkeluarga. Orang tua
Tovasa meninggal ketika Tovasa masih bayi. Ibunya
meninggal karena penyakit asma, sedangkan ayahnya
meninggal karena terjatuh dari kuda. Dulu, ayah Tovasa
adalah salah seorang prajurit Kerajaan Bulava.
Hari berganti hari dan waktu pun berlalu.
Mereka bertiga tumbuh bersama dan terjalin rasa
persaudaraan dan persahabatan yang kuat. Mereka
selalu bersama-sama. Mereka tidak pernah berkelahi
atau pun berselisih pendapat. Meskipun hidup sebagai
anak yatim piatu yang kekurangan, mereka tumbuh
menjadi pemuda yang baik hati. Mereka dengan
senang hati membantu warga yang membutuhkan
pertolongan. Ketika musim kemarau melanda kerajaan,
tiga sekawan ini dengan senang hati menawarkan diri
untuk membantu mengangkat air dari sungai ke rumah
warga. Sebagai balasannya, warga pun dengan senang
hati memberikan makanan dan minuman kepada
mereka.
4