Page 27 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 27

seperti kerudung yang dihiasi dengan payet warna
            keemasan di pinggirnya.  Penari laki-laki mengenakan
            baju  berwarna  merah.  Mereka  mengenakan  penutup

            kepala  yang  disebut  siga,  yaitu  kain  yang  dibentuk
            seperti topi berbentuk segitiga runcing di bagian atas.

            Tarian  penyambutan  ini  diringi  alat  musik  tradisional
            yang disebut lalove, yaitu alat musik tiup menyerupai
            suling. Para tamu yang hadir sangat terhibur dan merasa

            senang karena disambut secara adat yang meriah.
                 Para tamu kemudian dipersilakan masuk ke dalam
            istana  untuk  menikmati  sajian  makanan  yang  enak-

            enak.  Aneka  masakan  khas  Kaili  dan  juga  kue-kue
            tradisional dihidangkan di atas nampan khusus bosara
            (dulang berkaki).

                 Sudah  menjadi  tradisi  di  masyarakat  Kaili  untuk
            menyediakan  sambulu,  yaitu  sirih  pinang.  Sambulu

            merupakan syarat utama yang harus disiapkan sebagai
            ‘pembuka kata’ dalam sebuah pertemuan untuk
            membicarakan  sesuatu  yang  penting.  Sambulu  ini

            terdiri atas daun sirih, buah sirih, kapur, buah gambir,
            dan buah pinang. Sebelum memulai pembicaraan, tuan

            rumah  akan  mempersilakan  para  tetua  adat  untuk
            makan sambulu.





                                          17
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32