Page 28 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 28
Keluarga Raja Bulava sangat senang dengan adanya
pesta ini. Berbagai kegiatan, baik pentas seni maupun
aneka perlombaan diadakan. Di antara sekian banyak
kegiatan yang diadakan tersebut, permainan adu ayam
yang paling sering menjadi tontonan dan hiburan bagi
semua warga. Adu ayam ini digemari karena yang dinilai
adalah ayam jantan berkualitas terbaik. Warga akan
berbondong-bondong membawa ayam jantan untuk
diikutkan pada perlombaan tersebut.
Tiga sekawan tidak melewatkan kesempatan yang
menyenangkan itu. Mereka segera bersiap-siap menuju
ke istana begitu mendengar bahwa acara adu ayam
segera dilaksanakan.
“Ayo, cepatlah, Tovasa! Kita harus segera menuju
istana, acara adu ayam akan segera dimulai,” kata
Bugilepa begitu tiba di rumah Tovasa.
“Tunggu sebentar. Deakutu juga belum tiba,‘kan?”
“Tovasa, Bugilepa, ayo kita segera menuju ke
istana!” Tiba-tiba terdengar suara Deakutu yang baru
saja tiba.
“Baiklah, kita segera saja berangkat menuju
istana,” kata Tovasa seraya segera pamit pada kakak
perempuannya.
18