Page 29 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 29
“Kakak, saya mau pergi ke istana melihat acara adu
ayam,” pamit Tovasa kepada kakaknya.
“Iya, kamu harus pulang sebelum malam, ya,” kata
kakak Tovasa.
“Iya, Kak, kami pergi dulu.”
Mereka pun lalu bergegas berjalan menuju ke
istana. Sesampai di istana, ternyata permainan adu
ayam sudah dimulai. Warga yang ikut menyaksikan
permainan itu bersorak dan sesekali mereka menyebut
nama pemilik ayam yang mereka jagokan.
Melihat permainan tersebut, tiga sekawan ini
tertarik untuk ikut permainan adu ayam, tetapi mereka
tidak memiliki ayam jantan. Akhirnya, mereka mencari
cara agar bisa memiliki seekor ayam jantan.
“Bugilepa, kita ikut lomba itu saja. Siapa tahu kita
bisa menang dan bisa dapat hadiah dari sang raja,”
kata Tovasa dengan bersemangat.
“Iya, tetapi kita tidak punya ayam, Tovasa,” kata
Bugilepa.
“Bagaimana kalau kita membeli seekor ayam jantan?
Di sudut lapangan sana ada yang menjual ayam,” kata
Deakutu sambil menunjuk ke arah seorang laki-laki
yang menawarkan ayam-ayamnya kepada pengunjung.
19