Page 33 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 33
“Ayo, ayo, ayo,” kata Bugilepa penuh semangat
sambil bersorak. Dia kelihatan begitu bersemangat
menyaksikan ayam jagonya diadu dengan ayam sang
raja.
“Kira-kira ayam kita akan menangkah, Bugilepa?”
tanya Deakutu sambil menggaruk kepalanya.
“Semoga saja. Ayam jago kita itu sangat kuat,” kata
Bugilepa penuh semangat.
“Kalau ayam kita menang, kita akan punya banyak
uang, kawan,” kata Tovasa menimpali.
Pertandingan adu ayam berlangsung seru dan
sesekali terdengar teriakan tiga sekawan memberi
semangat pada ayam jagoan mereka. Setelah cukup
lama berselang, terlihat ayam tiga sekawan mulai
kewalahan menghadapi ayam sang raja. Melihat hal itu,
tiga sekawan tetap bersemangat dan berharap ayam
merekalah yang akan menang.
Namun, yang terjadi justru di luar harapan mereka.
Akhirnya, ayam tiga sekawan kalah. Mereka tidak
menyangka ayam sang raja begitu tangguh dan berhasil
mengalahkan ayam mereka.
Tovasa berkata, “Sial sekali nasib kita, uang kita
sudah diambil, ayam kita pun dibakar.”
23