Page 35 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 35

KECERDIKAN TIGA SEKAWAN


                 Peristiwa  kekalahan  dalam  perlombaan  adu  ayam

            masih menyisakan beban pikiran bagi tiga sekawan.
            Mereka  terus memikirkan  kerugian  yang  dialami di

            pesta possalia. Mereka terus berpikir bagaimana cara
            mendapatkan uang untuk makan sehari-hari. Kekalahan
            di pesta itu membuat mereka tidak punya apa-apa

            lagi. Ditambah saat sekarang ini, mereka belum bisa
            mendatangi warga untuk menawarkan tenaga agar
            mendapatkan imbalan berupa makanan.

                 Untuk  mencari  jalan  keluar  permasalahan  yang
            dihadapi, akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu
            dan mendiskusikan hal tersebut. Mereka bertiga sepakat

            untuk berkumpul di pondok di tengah kebun nenek
            Deakutu. Mereka tiba di tempat itu hampir bersamaan.

            Tovasa  yang  tiba  terlebih  dahulu,  kemudian  disusul
            oleh Bugilepa dan Deakutu.
                 Setelah mereka berkumpul, mereka makan buah

            pisang yang dibawa oleh Tovasa.
                 “Terima  kasih,  kawan.  Kamu  sudah  membawa

            makanan untuk kami,” kata Bugilepa sambil mengambil
            sebuah  pisang  dano.  Pisang  itu  lalu  dikupasnya  dan
            segera dimakan.



                                          25
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40