Page 37 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 37
itu kita gunakan saja untuk membeli makanan,” tambah
Deakutu.
“Begitulah yang nama bertaruh, kawan. Kita tidak
akan tahu apakah kita akan menang atau kalah,”
Bugilepa menjawab sambil bersandar ke dinding pondok.
“Ibarat kata pepatah, menang jadi arang kalah jadi
abu. Kalau kita menang, pastilah kita akan penasaran
dan ingin mencoba lagi dengan berharap keuntungan
yang lebih banyak. Akan tetapi, kalau kita kalah, tentu
kita akan berusaha untuk bertaruh lagi dan berharap
bisa menang. Jadi, menang atau kalah tetap akan
merugikan kita,” kata Bugilepa lebih lanjut.
Setelah hening sejenak, tiba-tiba saja Tovasa
mengatakan bahwa dia memiliki sebuah ide yang dapat
menjadi jalan keluar permasalahan mereka.
Lalu, Tovasa berkata, “Wahai kawanku berdua,
maukah kalian menemani saya mencuri?
“Apa maksud kamu, Tovasa?” tanya Bugilepa.
“Ya, Tovasa. Haruskah kita mencuri? Lalu, apa
yang akan kita curi?” tambah Deakutu.
Lalu, Tovasa berkata, “Kita akan mencuri ayam.
Kita curi ayam di kandang milik raja. Kita pilih ayam
yang bagus-bagus.”
“Mengapa kita harus mencuri?” tanya Bugilepa.
27