Page 43 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 43

kediamanku  dan  berusaha  mencuri  ayam,”  kata  raja
            masih dengan nada marah.
                 “Ampun, Tuanku. Hamba terpaksa melakukan ini,”

            suara Deakutu terbata-bata.
                 “Mengapa kamu harus mencuri ayam?”

                 “Hamba  terpaksa  melakukannya  karena  hamba
            sudah tidak punya apa-apa lagi. Kami bertiga sudah
            kalah taruhan dalam acara kemarin.”

                 Sang  raja  kemudian  memeriksa  dengan  saksama
            wajah pencuri tersebut. Sang raja terkejut karena wajah
            si pencuri mirip dengan orang yang mengadu ayam saat

            possalia. Raja kemudian berkata.
                 “Bukankah  kamu  yang  ikut  lomba  adu  ayam
            kemarin?”

                 Deakutu  pun  mejawab,  “Benar,  Tuanku.  Hamba
            ikut adu ayam kemarin, tetapi hamba dan teman hamba

            telah kalah.”
                  “Siapa namamu?”
                 Pencuri  tersebut  menjawab,  “Namaku  Deakutu,

            kami tiga sekawan.”
                 “Ke mana temanmu yang dua orang lagi?”

                 “Mereka sudah melarikan diri, Tuanku.”
                 “Kalau demikian, pulanglah kamu malam ini. Besok
            pagi  ajaklah  temanmu  ke  sini.  Jikalau  kalian  tidak



                                          33
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48