Page 48 - Sulteng-Tiga Sekawan dan Posalia
P. 48
Akhirnya, raja pun memerintahkan pelayan
istana untuk menyiapkan utadada ayam, yaitu sejenis
opor ayam dengan kuah khas Kaili. Sambil menunggu
makanan yang sedang disiapkan, raja meminta tiga
sekawan untuk membersihkan halaman istana. Mereka
disuruh mencabut rumput yang tumbuh dan memangkas
tanaman agar kelihatan rapi. Tiga sekawan menerima
tugas itu dengan senang hati. Mereka bersyukur karena
tidak dihukum potong tangan. Mereka pun segera
melaksanakan perintah raja untuk membersihkan
halaman istana.
Ketika hari menjelang siang, raja menyuruh
pengawal untuk mengambil nasi beserta uta dada
(sejenis opor ayam dengan kuah khas) yang akan
dimakan oleh Tovasa, Deakutu, dan Bugilepa. Mereka
bertiga disuruh makan di halaman rumah raja, di bawah
terik matahari. Sementara itu, sayur yang dimasak
diberi cabe yang pedas,
Tidak lama berselang, makanan pun tiba. Mereka
bertiga disuruh makan di halaman rumah raja, di tengah
terik panas matahari. Ketika Tovasa mencium baunya,
bersinlah ia sekali yang menandakan sayurnya sangat
pedas.
38