Page 15 - Sulbar-Tobara dari Bone Talondo
P. 15

seperti penyakit gula. Dalam bahasa Talondo penyakit
            gula disebut maropaita. Jika pelaku ikut makan daging

            kerbau,  dia akan  dikenai  hukum  adat.  Hukum  adat

            berupa  denda  yang  dapat  ditebus  dengan  memotong

            lagi kerbau atau ayam. Setelah membayar denda, pelaku

            yang melanggar adat boleh kembali ke kampungnya lagi.

                 Kedamaian  di Bone  Talondo  pernah  terusik

            dengan terjadinya perang suku yang berlangsung seru.

            Ketiga puluh orang pemberani Bone Talondo berjuang

            melawan musuh hingga musuh kalah. Hasil dari perang
            tersebut, mereka berhasil merebut tanah di sekitarnya

            dan memperluas wilayahnya mulai dari Kamassi sampai

            dengan Ulake. Kamassi merupakan salah satu tempat

            situs purbakala dan daerah peninggalan artefak, seperti

            perkakas, senjata, dan perhiasan zaman prasejarah.

                 Para  pemberani  itu  juga  rajin  berkebun.  Mereka

            bercocok tanam kacang panjang. Tanaman itu tumbuh
            subur di sana. Bentuk kacang panjangnya tidak terlalu

            panjang, isinya agak berdekatan dan bijinya ada yang

            berwarna hitam, putih, dan cokelat kemerah-merahan.




                                          8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20