Page 20 - Sulbar-Tobara dari Bone Talondo
P. 20

rumah ia datangi. Akan tetapi, tak satu penghuni pun
            yang  membukakan  pintu  untuknya.  Rumah  panggung

            itu benar-benar kosong.

                 Tobara  Bone  bertanya  dalam  hatinya,  “Apakah

            para  penghuninya  sedang  bekerja  di kebun?  Apakah

            mereka  sedang  berburu?  Padahal,  matahari  di  ufuk

            barat  perlahan-lahan  mulai  turun.  Hari  mulai  senja.

            Matahari  sudah  terbenam.  Tobara  Bone  pun  berpikir

            untuk beristirahat dulu sampai nanti bertemu dengan

            pemilik rumah.
                 Ia  duduk  di  tangga  salah  satu  rumah  panggung.

            Malam  itu  ia  merasa  waktu  berjalan  begitu  lambat.

            Ia  gelisah  menanti  penghuni  rumah  datang.  Ia  ingin

            segera beristirahat. Tidak lama ia mendengar langkah

            kaki di belakang rumah. Terdengar derit pintu dibuka.

            Rupanya  pemilik  rumah  membuka  pintu  belakang.

            Terdengar dua orang sedang bercakap-cakap. Mungkin
            mereka  suami  istri.  “Buk” terdengar  mereka  seperti

            menaruh keranjang atau hasil kebun. Sepertinya mereka

            baru  saja  pulang  dari  kebun.  Tidak  lama  kemudian




                                         13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25