Page 30 - Sulbar-Tobara dari Bone Talondo
P. 30
santai. Ia memandangi sekelilingnya. Ia merasa aman
di pondok itu.
Malam telah tiba. Langit malam tampak bertabur
bintang. Bulan pun tampak terang bercahaya. Suasana
saat itu terasa sunyi. Sesekali terdengar suara jangkrik.
Tobara Bone mengubah posisi duduknya. Perlahan-
lahan ia merebahkan badannya. Karena terlalu lelah, ia
pun tidur terlelap.
Mentari pagi mengintip malu-malu di sela-sela
pepohonan. Ketika matahari mulai memancarkan
sinarnya, Tobara Bone terbangun dari tidurnya. Ia
segera berjalan ke arah sungai yang tak jauh dari
pondok. Ia pun mandi. Setelah rapi, ia meneruskan
perjalanannya.
Hari berganti hari. Dua hari telah berlalu begitu
lamban, tetapi Tobara Bone tetap semangat. Tak
terasa ia sudah sampai di Bone. Ia sangat bahagia.
Ia pun bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi
kebahagiaan.
23