Page 32 - Sulbar-Tobara dari Bone Talondo
P. 32

3. TOBARA LUWU









                 Waktu terus berjalan. Pagi itu langit tampak cerah.

            Matahari  bergerak  perlahan-lahan.  Sinar  mentari

            menerangi bumi. Di pucuk daun pepohonan yang tinggi,

            sinar mentari pagi tampak kemerah-merahan. Burung-

            burung riuh berkicauan sambil terbang rendah di sekitar

            dahan-dahan.
                 Panjua menyusuri jalan setapak di pagi nan indah

            itu. Dia berjalan menuju ke arah utara. Dia naik turun

            bukit.  Sungai-sungai  pun  dia  lewati.  Padang  rumput

            yang  hijau  dia  lalui.  Jika  hujan  turun,  dia  berteduh

            di bawah  pohon  yang  rimbun.  Jika ada  pondok yang

            dilewati, dia beristirahat sejenak.

                 Tanpa  terasa,  waktu  berlalu  begitu  cepat.
            Seminggu  dia  berjalan  melewati  hutan  belantara.  Di

            kejauhan  ia melihat  sebuah  pondokan  lalu  menuju  ke

            arah  pondokan  tersebut.  Dia  bertemu  dengan  empat




                                         25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37