Page 36 - Sulbar-Tobara dari Bone Talondo
P. 36

“Saya  mau  ke Luwu.  Nama  saya  Panjua,“  jawab
            Panjua sambil mengulurkan tangannya ke arah tukang

            kebun. Keduanya bersalaman.

                 “Nama saya, Karlot. Nama teman saya itu adalah

            Kila, Halong, dan Tabonga yang sedang duduk. Toma,

            Kujan,  dan  Matua  sedang  memasukkan  durian  ke

            keranjang,” kata tukang kebun bernama Karlot sambil

            memberi tahu nama-nama temannya.

                 Lalu, Panjua bertanya, “Apakah Luwu sudah dekat,

            Kakak?”
                 “Luwu ada di kampung sebelah. Luwu tidak jauh dari

            sini. Singgah dulu di sini, anak muda. Ayo, kita makan

            durian dulu,“ jawab tukang kebun dan mengajak Panjua

            ke arah pondok. Di pondok Panjua bersalaman dengan

            enam tukang kebun lainnya. Mereka makan durian yang

            jatuh dari pohon dan sudah matang. Duriannya manis

            sekali. Bijinya kecil, buahnya tebal. Luar biasa enaknya.
            Tak ada duanya. Mereka makan durian sepuasnya.

                 Hari  mulai  senja.  Matahari  mulai  tenggelam

            perlahan-lahan.  Warna  lembayung  di  ufuk  barat




                                         29
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41