Page 54 - Sulbar-Tobara dari Bone Talondo
P. 54

Kemudian,  keempat  bersaudara  itu  berbincang-
            bincang. Mereka bercerita tentang pengembaraannya.

            Mereka bersenda gurau. Mereka pun berbahagia telah

            menemukan saudaranya.

                 Enam bulan kemudian Londo Lura menikah dengan

            si  Cantik,  sedangkan  Pongkapadang  menikah  dengan

            sang Nona. Mereka menikah dengan adat Bone Talondo.

            Adapun  adat  perkawinan  di Bone  Talondo  diawali

            dengan  acara  lamaran.  Pada  saat  lamaran,  kedua

            belah  pihak  bertanya jawab.  Pihak  laki-laki  membawa
            barang dan sirih pinang. Barang yang dibawa beragam

            mulai dari garam sampai dengan kebutuhan pesta. Sirih

            pinang merupakan tanda pengikat. Pada tahap lamaran

            ini  pula  ditentukan  waktu  pernikahan.  Dalam  bahasa

            Talondo  terdapat  istilah  “berpagar  budaya  orang”

            yang  dikenal  dengan  mengaka.    Istilah  itu  bermakna

            bahwa pihak laki-laki mau datang dan ditunggu pihak
            perempuan. Sebelum acara pernikahan, pihak laki-laki

            membawa keperluan untuk pesta.







                                         47
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59