Page 11 - Tombak Si Bagas Marhusor
P. 11

Di Hutan Lobu Sotartaban










                            Dalam tidur, Raja Parsahala Sotarihuthon bermimpi.


                     Ia didatangi seorang kakek tua yang berpakaian seperti


                     datu.  Sang kakek tua  berkata,  “Wahai,  Raja  Parsahala


                     Sotarihuthon, tahukah kau kata-kata nenek moyang kita?”


                            “Kata-kata yang mana, Kek?” tanya raja.


                            “Kata-kata  tentang  nasib  manusia  di  dunia  ini,”


                     jawab si kakek tua.


                            “Maaf, Kek.  Saya  tidak  ingat lagi,” kata  Raja


                     Parsahala Sotarihuthon.


                            “Baiklah  kalau  begitu.  Dengarlah  baik-baik!  Kata


                     sang  nenek  moyang,  burung  seperti  ayam  itu  adalah


                     burung ruak-ruak. Burung itu berupa lambang nasib yang


                     tidak  dapat  ditentukan.  Keinginan  hati  pun  tidak  dapat


                     diraih seketika juga.”















                                                           5
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16