Page 14 - Tombak Si Bagas Marhusor
P. 14

Suatu ketika, seorang penduduk pergi ke hutan Lobu


                     Sotartaban mencari kayu untuk bahan dinding rumahnya.


                     Namanya Padot Nahipas. Tiba di hutan, dia terkejut melihat


                     bekas tempat pertarungan binatang besar. Dengan was-


                     was, dia menguak semak belukar.


                          Dengan rasa penasaran, dia mengamati sekelilingnya.


                     Percikan darah di atas tanah dan daun-daunan pun terlihat.


                     Dia berkata sendiri, “Ha, percikan darah di sini pasti suatu


                     pertanda.  Ada  binatang  menjadi  korban  pertarungan.”


                     Dugaannya  ternyata  tepat.  Tidak  jauh  dari  percikan


                     darah, beruang besar telah mati terkapar. Katanya lagi,


                     “Harimaulah penyebab beruang itu mati karena terdapat


                     bekas  telapak  kaki  harimau  di  sini.  Harimau  pun  belum


                     jauh dari sini karena bangkai beruang belum berbau busuk.


                     Pertarungan pun belum lama selesai. Biarlah. Saya akan


                     bawa beruang yang mati ini ke kampung. dan saya bagi-


                     bagikan untuk dimakan.”

















                                                           8
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19