Page 16 - Tombak Si Bagas Marhusor
P. 16

Tanpa diduga, sekelompok babi hutan berdatangan ke


                     perkebunan Lobu Sotartaban. Jika penduduk mengusirnya


                     dengan tombak, babi hutan tidak takut. Meskipun sering


                     kena tombak, tidak seekor pun babi hutan mati.


                            Berselang  beberapa  waktu  kemudian,  babi  hutan


                     tidak ada lagi yang datang untuk merusak perkebunan itu.


                     Para ibu dengan dibantu oleh suami mereka dengan senang


                     dapat memanen hasil kebun. Namun, tanpa diduga, babi


                     hutan  besar  datang lagi  tiba-tiba.  Penduduk  desa  pun


                     dengan kompak menghunus tombak dan menyerang babi


                     hutan itu. Namun, tidak satu pun tombak mereka mampu


                     menembus kulit babi hutan.


                            Raja  Parsahala  Sotarihuthon  agak kesal terhadap


                     warganya.  Dia  perhatikan  warganya  kurang  serius


                     menombak  babi  hutan.  Akhirnya,  sang  raja  memanggil


                     salah satu warga. Namanya Partiang Nabulus. Sang raja


                     pun berkata kepadanya, “Kau seperti penonton saja. Kami


                     sudah  serius  mengusir  babi  hutan  ternyata  kau  santai-


                     santai saja.”









                                                          10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21