Page 35 - Tombak Si Bagas Marhusor
P. 35

Setelah  kepergian  Si  Bagas  Marhusor,  Partiang


                     Nabulus  melihat  tombak  mereka.  Dia  terkejut  karena


                     tombak  sakti  tidak  ada  lagi.  Si  Martunas  Panahatan


                     berusaha membantu kegelisahan ayahnya, tetapi dia tidak


                     berani.


                            Sebenarnya,  Si  Martunas  Panahatan  tahu  tentang


                     keberadaan tombak pusaka. Sebelum Si Bagas Marhusor


                     menghilang,  dia  sempat  berpesan  kepada  Si  Martunas


                     Panahatan, “Dik, saya akan meninggalkan desa ini dulu.


                     Biarlah Adik sendiri yang tahu. Tombak pusaka saya bawa


                     supaya  ada  pelindungku.  Jangan  beri  tahukan  kepada


                     siapa pun tentang kepergianku sebelum tiga hari. Setelah


                     waktu itu, barulah Adik beri tahukan kepada Ibu kemudian


                     ke Bapak. Jika diizinkan Maha Pencipta, saya akan cepat


                     kembali.”


                            Pada hari ketiga, Si Bagas Marhusor letih. Dia seakan


                     tidak  mampu  melanjutkan  perjalanannya.  Dia  melihat


                     seekor burung pipit hinggap di cabang pohon yang paling













                                                          29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40