Page 36 - Tombak Si Bagas Marhusor
P. 36
rendah dan bersiul, “Tartoli-toli tului-tului; tartoli-toli
tului-tului.” Pikir Si Bagas Marhusor, siulan pipit itu lain.
Dia juga seakan mendengar perkataan, “Pegang terus
tombakmu; musuhmu akan tetap kalah.” Burung pipit
pun masih berlanjut bersiul sehingga Si Bagas Marhusor
terbawa tidur.
Sambil tertidur, Si Bagas Marhusor bermimpi.
Dia melihat seorang tua yang mirip ayahnya datang
menghampirinya. Rambut, janggut, dan kumisnya
panjang. Mata orang tua itu menatap Si Bagas Marhusor
dengan lembut. Katanya, “Nak, kau telah mendengar
siulan burung pipit itu. Kaulah yang ditegurnya dan
jangan takut. Tombak sakti itu terus pegang. Musuhmu
akan tetap kalah jika kau tidak berbuat jahat. Bantulah
sesamamu yang dalam kesusahan.”
Kemudian, orang tua itu memegang kepala Si Bagas
Marhusor sambil membisikkan sesuatu. Tidak lama
kemudian, orang tua itu menghilang. Si Bagas Marhusor
30